Rabu, 01 Februari 2012

:: Karakteristik Pejuang || waiman cakrabuana


Perjuangan suci menegakan Islam bukanlah perkara mudah, mutlak harus ditebus dengan darah dan air mata, digadaikannya harta benda dan jiwa raga. Jalannya terjal penuh jebakan, mendaki penuh ujian dan percobaan. Hanya PEJUANG YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK PENGIKUT RASULULLAH-LAH yang sanggup dan mau menanggung beban perjuangan ini. Firman Allah : 

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS At-Taubah (9) ayat 16)

Bagaimana karakter mereka itu:


Satu.
MUKMIN HAQQA:

Mukmin yang sebenar-benarnya, memiliki aqidah yang kuat terpatri dalam jiwanya hingga memiliki sikap Furqan. FirmanAllah SWT:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS Al-Fath (48) ayat 29)

Mukmin Haqqa, adalah mukmin yang memiliki sikap tegas FURQAN, ia keras kepada kafir tetapi berkasih sayang dengan mukmin. Kekerasannya kepada kafir dibuktikan dengan BERLEPAS DIRI ATAU KELUAR DARI LINGKUP KEDAULATAN INSTITUSI JAHILIYYAH, MENGKUFURI, dan MEMUSUHINYA, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS (QS Al-Mumtahanah 60:4).

Ia senantisa berada dalam front FISABILILLAH dalam memerangi SABILITTHAGUTH (QS An-nisa 4:76 ). Sebagaimana undang-undang Allah SWT menyatakan bahwa berjihad itu harus diawali dengan Hijrah (keluar dari kedaulatan institusi jahiliyyah). Dan Hijrah harus diawali dengan Iman (QS Al-Baqarah 2:218)


Dua.
RIBBIYYUN:


Mukmin yang memiliki kualitas mental yang prima (sabar). Sabar yang dimilikinya itu tercermin dalam langkahnya yang SENANTIASA BERJUANG TANPA HENTI, PANTANG MENYERAH DAN BERPUTUS ASA walaupun didera musibah yang bertubi-tubi. Firman Allah SWT:

“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran (3) ayat 146)

Sabar dalam menempuh jalan terjal perjuangan merupakan kaidah yang mutlak harus dimiliki. Kemenangan HANYALAH lamunan jika tidak disertai kesabaran. Firman Allah SWT: “Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti” (QS Al-Anfal (8) ayat 65)

Firman Allah SWT:

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Anfal (8) ayat 66)

Batas sabar bagi pejuang Islam adalah kematian.

Bagaimana Sahabat Handzalah yang mengejar Abu Sufyan dalam perang Uhud, terus mengejar tanpa mempedulikan badannya yang sudah tertembak tombak musuh. Tidak menyerah, tidak berhenti, hingga satu kali lagi hantaman tombak musuh harus menghentikan gerakan Handzalah, ia gugur sebagai pahlawan (syuhada) Uhud. Rasulullah bersabda: “Aku melihat Handzalah dimandikan Malikat”.


Tiga.
HIZBULLAH:


mukmin yang memiliki totalitas kesetiaan (loyalitas) kepada Allah, Rasul dan jama’ah-nya. Firman Allah SWT:

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung”. (QS Al-Mujadilah (58) ayat 22)

Pejuang Islam tidak mungkin menyerahkan wala’ (loyalitas kesetiaannya) kepada para penentang Risalah. Loyalitas / wala kaum mukminin hanya akan diserahkan kepada Allah, RASUL dan Pimpinan kaum beriman (QS Al-Maidah (5) ayat 50, 55).

Mujahid senantiasa taat pada perintah imam jihadnya dalam rangka berjihad, karena sikap itulah yang akan menghidupkan jiwanya (QS Al-Anfal 8:24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar