Rabu, 08 Februari 2012

:: Pesan Kemerdekaan Anbiya || waiman cakrabuana

Kalam Allah:  "Dan[ingatlah], ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlahni'mat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dandijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yangbelum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yanglain". (QS 5/20)
Musa AS sebagai Nabi Revolusioner memperingatkan Ummat Islam Bani Israil akan tiga hal. Dan tiga hal ini  merupakan keharusan sejarah, tepatnya sejarah untuk meraih kemerdekaan ummat islam dan meraih mardhatillah.
1.HADIRNYA PARA NABI
2.TERAIHNYA KEMERDEKAAN
3.SEMPURNANYA NIKMAT ALLAH

HADIRNYA PARA NABI

Nabi Musa AS mengingatkan Ummatnya akan pentingnya kehadiran para Nabi. Karena paraNabi adalah "pembawa berita besar" (naba'un adzhiem), yaitu berita besar revolusi Islam. Berita besar revolusi Islam itu adalah kabar paling menggegerkan para elit politik di suatu negri.
Seperti proklamasi risalah Nabi Muhammad SAW di bukit shofa (tahun ke-3 Nubuwwah) (QS 7/158), berita besar itu langsung mendapat reaksi  negative dari penguasa NEGARA HIJAZ dengan mengeluarkan pernyataan resmi "TABBA LAKA YA MUHAMMAD" (Celaka engkau wahai Muhammad!). 
Pernyatan itu dikeluarkan langsung oleh pemimpin tertinggi Negara Hijaz yaitu AbuLahab (QS Al-lahab). Sebuah pernyataan resmi Negara Hijaz yang menyatakan bahwa Muhammad dan pengikutnya adalah Musuh Negara, bahwa gerakan Muhammad adalah inkonstitusional, ilegal dan makar.

Seperti juga, reaksi Rezim Fir'aun terhadap Musa AS yang kemudian mengeluarkan pernyataan resmi kenegaraan, dekrit Presiden: "DARUUNI AQTUL MUSA" (Biarkan aku bunuh Musa) (QS 40/26). 
 
Dekrit Itu muncul,  karena ketakutan Fir'aun oleh gerakan perubahan Nabi Musa yang langsung melakukan perubahan pada Sistem Hidupnya (Din).  INI semua dimulai dari Proklamasi N Musa dihadapan kaumnya , yaitu proklamasi "DZAHIRNYA AL-MULKU" (berdirinya kerajaan), yakni kerajaan yang dipimpin Musa AS (QS 40/29)

Setelah"BERITA BESAR" itu dikumandangkan, maka para NAbi itu kemudian "MENGOBARKAN SEMANGATBERPERANG" kepada ummat (QS 8/65). Yaitu Perang untuk menegakan DIN  ALLAH (QS 2/193), perang melawan kekuatan Penjajah ummat manusia (QS 20/24). Jadilah para Nabi sebagai tokoh revolusioner yang akan membebaskan manusia dari segala rantai penjajahan yang membelenggu (QS 7/157).
Ummat Islam pasti akan mencapai kemerdekaannya jika mau memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (AlQur'an) (QS 7/157)

Tentu saja Nabi pada Zamannya kini adalah "WAROTSATUL  ANBIYA"  (pewaris jiwa Anbiya) yaitu ulama. Ulama adalah manusia yang TAKUT KEPADA ALLAH (QS Fathir: 29). Ulama yang hanya takut kepada Allah SWT dan tidak takut kepada manusia.
Ulama pewaris anbiya adalah pembawa berita besar revolusioner dan pengobar semangat ummat untuk bangkit dan berjuang. Seperti Thalut yang mewarisi semangat revolusioner Nabi Syamil, untuk melawan PENJAJAH ZALUTH (QS 2/243).
Adanya 'Nabi zamannya' sebagai penggelora semangat REVOLUSIONER dan adanya ummat yang setia mengikuti jalan terjal perjuangan menuju kemerdekaan adalah prasyarat mutlak teraihnya kemerdekaan (QS 7/157)

TERAIHNYA KEMERDEKAAN
Nabi Musa As mengingatkan Ummat Islam Bani Israel bahwa, KEMERDEKAAN itu bukan hanya terusirnya anasir anasir asing dari suatu negri, tetapi KEMERDEKAAN juga adalah Ummat ISLAM memiliki MULKU "Kerajaan / negri" yang berdaulat kedalam dan keluar.

Dalam QS 24/55 diistilahkan dengan "LAYASTAKHLIFANNAHUM fil ardhi" (pasti mereka berdaulat penuh DI SUATU NEGRI).

NABI MUSA bukan hanya hendak membebaskan Bani Israel dari penjajahan Fir'aun. Tetapi terbebasnya Bani Israel dari penjajahan Fir'aun akan dijadikan JEMBATAN EMAS menuju KEMERDEKAAN UMMAT ISLAM, yaitu ummat Islam merdeka berdaulat mengatur negrinya sendiri berdasar (I'tishom) kepada KITAB ALLAH  (QS 3/103).


SEMPURNANYA NIKMAT ALLAH
NABIMUSA AS juga mengingatkan bahwa kesempurnaan Nikmat Allah SWT hanya akan dapat dinikmati jika Ummat Islam Sudah berkuasa (MERDEKA).

Nikmatpasca kemerdekaan itu adalah:
  1. Din (hukum) Islam Tegak , 
  2. Ummat IslamBebas beribadah atau mengaktualisasikan keislamannya tanpa ada yang menghalangi 
  3. Dirubahnya rasa takut menjadi aman sentausa, atau lahirlah suatu kondisi "gemahripah repeh rapih, tata tengtrem kerta raharja", suatu kondisi masyarakat yangadil dan makmur dan diridhai Allah (QS 24/55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar